• This is default featured slide 1 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by NewBloggerThemes.com.

  • This is default featured slide 2 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by NewBloggerThemes.com.

  • This is default featured slide 3 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by NewBloggerThemes.com.

Hasil Rapid Test: 282 Orang Jakarta Positif Corona Covid-19

Update Kasus Corona DKI: 741 Positif, 94 Meninggal, 49 Sembuh

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah menggelar rapid test virus Corona atau Covid-19 di wilayah Jakarta. Rapid test tersebut dilakukan kepada 17.534 orang di Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Jakarta Timur, Jakarta Selatan, Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu. Dari 17.534 orang tersebut ada 282 orang yang dinyatakan positif corona, kata Ketua II Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Pemprov DKI Catur Laswanto di Balaikota, Jakarta Pusat, Selasa (31/3/2020). Setelah dilakukan tes, dia mengatakan ratusan orang tersebut akan menjalani tes swab dengan polymerase chain reaction (PCR).

Selanjutnya, dia menyatakan terdapat 81 tenaga medis di Jakarta yang terpapar virus Corona yang tersebar di 30 rumah sakit. Terdapat 741 pasien yang dinyatakan positif, 451 masih dalam perawatan dan self isolasi 157 orang, ucapnya. Selain itu, kata Catur hingga saat ini terdapat 49 pasien Covid-19 yang telah dinyatakan sembuh dan 94 meninggal dunia.

Korban Bertambah

Sementara itu, Juru Bicara Penanganan COVID-19 di Indonesia, Achmad Yurianto menyampaikan, jumlah kasus Corona COVID-19. Ada penambahan pasien sembuh yaitu 6 orang, sehingga menjadi 81 orang. Dan ada pertambahan 14 kematian baru, sehingga menjadi 136 kasus, ujar Yuri saat konferensi pers secara Live di Graha BNPB, Jakarta, Selasa (31/3/2020). Selanjutnya, ada penambahan kasus konfirmasi positif yang baru sebanyak 114 kasus sehingga menjadi 1.528 kasus.

Share:

Imbas Corona Covid-19, Operasional Kereta Bogor - Sukabumi Dihentikan Sampai 30 April 2020

Dampak Corona, 19 Perjalanan KA Jarak Jauh dari Jakarta Dibatalkan ...

PT Kereta Api (KA) Daops 1 Jakarta akan menghentikan sementara operasional KA Pangrango tujuan Bogor-Sukabumi. Kebijakan ini sebagai upaya pencegahan penyebaran virus Corona Covid-19 di kereta api dan stasiun. Kepala Humas PT KAI Daop 1 Jakarta, Eva Chairunisa, mengatakan operasional KA Pangrango Bogor-Sukabumi akan dihentikan terhitung 1 April hingga 30 April 2020. Perjalanannya ditunda selama satu bulan, kata Eva, Selasa (31/3/2020). Selain KA tujuan Bogor-Sukabumi, PT KAI Dalops 1 Jakarta juga menghentikan sementara operasional KA tujuan Rangkasbitung, dan Merak.

Totalnya ada 21 KA lokal yang dibatalkan perjalanannya selama satu bulan, ujar Eva. Eva menjelaskan, penghentian sementara KA dilakukan sebagai upaya pencegahan penyebaran Covid-19. Selain itu, dampak penyebaran virus tersebut berdampak pada penurunan jumlah penumpang hingga mencapai 70 persen. Sebelum diberlakukan kebijakan ini tentunya seluruh calon penumpang yang sudah membeli tiket pada jadwal KA yang dibatalkan sudah diberikan informasi terlebih dahulu melalui layanan informasi pelanggan, terangnya.Bagi calon penumpang KA yang terdampak pembatalan pada kurun waktu tersebut dapat mengajukan pengembalian bea tiket secara penuh 100 di luar bea pesan. PT KAI Daop 1 Jakarta menghimbau agar calon penumpang melakukan pembatalan tiket secara online di aplikasi KAI Access versi terbaru.

Daftar Kereta yang Dibatalkan

Adapun 21 KA Lokal yang dihentikan perjalanannya selama satu bulan meliputi dari Stasiun Bogor Paledang - Stasiun Sukabumi, Stasiun Merak dan Stasiun Rangkasbitung.

1. KA 221 Pangrango (Sukabumi-Bogor) keberangkatan 05.15 WIB BAatal 1-30 April 2020

2. KA 222 Pangrango (Bogor- Sukabumi) keberangkatan 07.50 WIB Batal 1-30 April 2020

3. KA 225 Pangrango (Sukabumi-Bogor) keberangkatan 10.25 WIB Batal 1-30 April 2020

4. KA 226 Pangrango (Bogor-Sukabumi) keberangkatan 13.10 Batal 1-30 April 2020

5. KA 229 Pangrango (Sukabumi-Bogor) keberangkatan 15.45 WIB Batal 1-30 April 2020

6. KA 230 Pangrango (Bogor-Sukabumi) keberangkatan 18.30 WIB Batal 1-30 April 2020

7. KA 498 Siliwangi (Sukabumi-Cianjur) keberangkatan 05.45 WIB Batal 1-30 April 2020

8. KA 500 Siliwangi (Sukabumi-Cianjur) keberangkatan 10.55 WIB Batal 1-30 April 2020

9. KA 502 Soliwangi (Sukabumi-Cianjur) keberangkatan 16.15 WIB Batal 1-30 April 2020

10. KA 485 Lokal Merak (Merak-Rangkasbitung) keberangkatan 04.55 WIB Batal 1-14 April 2020

11. KA 486 Lokal Merak (Rangkasbitung-Merak) keberangkatan 04.55 WIB Batal 1-14 April 2020

12. KA 487 Lokal Merak (Merak-Rangkasbitung) keberangkatan 07.40 WIB Batal 1-14 April 2020

13. KA 488 Lokal Merak (Rangkasbitung-Merak) keberangkatan 07.50 WIB Batal 1-14 April 2020

14. KA 489 Lokal Merak (Merak-Rangkasbitung) keberangkatan 10.20 WIB Batal 1-14 April 2020

15. KA 490 Lokal Merak (Rangkasbitung-Merak) keberangkatan 12.55 WIB Batal 1-14 April 2020

16. KA 491 Lokal Merak (Merak-Rangkasbitung) keberangkatan 15.50 WIB Batal 1-14 April 2020

17. KA 492 Lokal Merak (Rangkasbitung-Merak) keberangkatan 15.50 WIB Batal 1-14 April 2020

18. KA 493 Lokal Merak (Merak-Rangkasbitung) keberangkatan 18.25 WIB Batal 1-14 April 2020

19. KA 494 Lokal Merak (Rangkasbitung-Merak) keberangkatan 18.25 WIB Batal 1-14 April 2020

20. KA 495 Lokal Merak (Merak-Rangkasbitung) keberangkatan 21.10 WIB Batal 1-14 April 2020

21. KA 496 Lokal Merak (Rangkasbitung-Merak) keberangkatan 20.50 WIB Batal 1-14 April 2020.

Share:

Alasan Dishub DKI soal Larangan Bus AKAP: Jakarta Episentrum Covid-19

Menekan sebaran pagebluk dari terminal - ANTARA News

Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta saat ini masih menunggu hasil keputusan dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terkait larangan layanan bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP), Antar Jemput Antar Provinsi (AJAP) dan Pariwisata di Jakarta. Tentu kami dari Dishub setelah ada arahan dari Pak Menko (Luhut Binsar Pandjaitan) bahwa ini ditunda dulu ya ditunda. Kami harap setelah ini ada arahan, kata Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo saat dihubungi, Selasa (31/3/2020). Dia menjelaskan, alasan larangan beroperasinya bus karena untuk pencegahan penyebaran virus Corona Covid-19 ke daerah lain di luar Jakarta.

Sebab, kata Syafrin, saat ini Jakarta merupakan lokasi episentrum virus Corona di Indonesia.Yang keluar dari Jakarta itu yang sehat, sebetulnya bisa saja sudah terpapar. Begitu yang bersangkutan sudah terpapar merasa sehat, dia menjadi carrier buat masyarakat lain yang di luar zona merah ini,tegas Syafrin. Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta akan melakukan pelarangan layanan semua bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP), Antar Jemput Antar Provinsi (AJAP) dan Pariwisata di Jakarta.
Sepakati mulai hari ini pukul 18.00 WIB kita akan melakukan pelarangan operasional bus dari Jabodetabek, kata Syafrin di Balaikota, Jakarta Pusat, Senin, 30 Maret 2020.

Dia menyebut larangan tersebut guna menekan penyebaran virus Corona Covid-19 dari sejumlah wilayah. Sebab, saat ini jumlah orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP) semakin meningkat. Namun, kebijakan itu dicabut oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Hal tersebut disampaikan oleh juru bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati.Atas arahan Plt Menteri Perhubungan (Luhut Pandjaitan) pelaksanaannya ditunda sampai didapat kajian dampak ekonomi seperti yang menjadi arahan presiden dalam rapat terbatas, kata Adita saat dihubungi, Senin, 30 Maret 2020.

Share:

Jokowi: Kita Tidak Begitu Saja Tiru Negara Lain Hadapi Corona Covid-19



Muncul Desakan Lockdown di Indonesia untuk Antisipasi Corona ...

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan Indonesia belajar dari negara-negara lain dalam menangani virus Corona (Covid-19). Namun, dia menegaskan Indonesia tidak bisa langsung meniru cara negara lain menangani Corona. Kita harus belajar dari pengalaman dari negara lain, tetapi kita tidak bisa menirunya begitu saja, ujar Jokowi dalam video conference, Selasa (31/3/2020). Hal itu, kata dia, karena semua negara memiliki ciri khas yang berbeda. Baik itu jumlah penduduk, karakter dan budaya, perekonomian masyarakat, hingga kemampuan fiskalnya. Oleh karena itu, kita tidak boleh gegabah dalam merumuskan strategi, ucapnya.

Jokowi menuturkan bahwa pemerintah telah menghitung dan mengkalkulasi dengan cermat setiap kebijakan yang diambil. Sehingga, setiap kebijakan yang dikeluarkan tidak merugikan masyarakat.
Inti kebijakan kita sangat jelas dan tegas. Yang pertama kesehatan masyarakat adalah yang utama. Oleh sebab itu, kendalikan penyebaran Covid-19 dan obati pasien yang terpapar, jelas dia.

Kebijakan PPSB

Sebelumnya, Jokowi telah menetapkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PPSB) terkait pandemi virus Corona. Kebijakan itu diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) yang telah ditandatangani Jokowi. Pemerintah juga sudah menerbitkan peraturan pemerintah (PP) tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar dan Keppres Penetapan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat, kata dia. Dengan terbitnya aturan itu, Jokowi meminta agar para kepala daerah tak membuat kebijakan sendiri-sendiri. Dia menegaskan semua kebijakan di daerah harus sesuai dengan peraturan, UU, PP, serta Keppres tersebut.

Share:

PP Kedaruratan Kesehatan Diberlakukan, Jokowi Minta Pemda tak Buat Aturan Sendiri

BREAKING NEWS: Jokowi Gratiskan Tarif Listrik 450 VA 3 Bulan ...

Presiden Jokowi menyetujui kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB dan status Kedaruratan Kesehatan Masyarakat. Aturan penunjang dua kebijakan ini juga sudah diterbitkan.
Pemerintah juga sudah menerbitkan PP tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar dan Keppres Penetapan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat untuk melaksanakan amanat UU tersebut, kata Jokowi dalam konferensi pers yang ditayangkan Setpres, Selasa (31/3/2020). Dengan berlakuknya PP itu, Jokowi meminta tak ada lagi kebijakan daerah yang berjalan sendiri dengan terbitnya PP dan Keppres tersebut. Jokowi ingin semua pihak berkoordinasi menangani Corona.

Dengan terbitnya PP ini semuanya jelas. Para kepala daerah tidak membuat kebijakan sendiri-sendiri yang tidak terkoordinasi, sebut Jokowi. Jokowi memento agar Daerah berkoordinasi dennen Gugus Tugas Covid-19 dalam menerapkan aturan terkait penanganan Covid-19. Semua kebijakan di daerah harus sesuai dengan peraturan berada dalam koridor undang-undang dan PP serta Keppres tersebut, tegas Jokowi

Share:

Terus Bertambah, Pasien Positif Corona Covid-19 di Jakarta Capai 701 Orang

Terus Bertambah, Pasien Positif Corona Covid-19 di Jakarta Capai ...

Jumlah pasien positif virus Corona Covid-19 di Jakarta terus mengalami kenaikan. Hingga saat ini, jumlahnya mencapai 701 kasus berdasarkan website corona.jakarta.go.id yang diakses pukul 17.30 WIB. Dalam laman tersebut juga dituliskan, jumlah pasien yang dinyatakan sembuh Corona Covid-19 sebanyak 48 orang, meninggal 67 orang, yang masih mendapatkan perawatan 435 orang, dan isolasi mandiri ada 151 orang. Selain itu, jumlah yang masih menunggu hasil sebanyak 587 kasus. Kemudian, sebanyak 419 kasus yang telah diketahui titik penyebaran berdasarkan kelurahannya dan sisanya 282 belum diketahui.

Sementara itu, jumlah pasien yang terkonfirmasi positif Corona Covid-19 di Indonesia hingga saat ini terus bertambah. Juru bicara pemerintah untuk penanganan Corona Covid-19, Achmad Yurianto menuturkan, jumlah kasus positif Covid-19 pada Minggu (29/3/2020) bertambah 130 kasus baru. Dengan demikian, totalnya mencapai 1.285 orang. Menurut dia, dari jumlah tersebut, pasien Corona Covid-19 yang meninggal dunia sebanyak 114 orang. Hari ini jumlah orang yang meninggal sebanyak 12 orang, sehingga jumlah meninggal sebanyak 114 orang, ujar Yurianto melalui konferensi pers di Gedung BNPB Jakarta Timur, Minggu (29/3/2020).

Dia mengatakan, dari total kasus tersebut, jumlah pasien sembuh dari infeksi Corona sebanyak 64 orang. Semua data pasien Corona Covid-19 tersebut dikumpulkan dari pukul 12.00 WIB, Sabtu 28 Maret hingga pukul 12.00 WIB, Minggu (29/3/2020). Yurianto mengingatkan kepada semua masyarakat untuk menjaga jarak, lebih dari 2 meter, cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir, dan tetap produktif selama di rumah.

Share:

Pemerintah Sudah Periksa Lebih dari 6.500 Orang Terkait Virus Corona

Pemerintah: Total Lebih dari 6.500 Orang di RI Diperiksa Terkait ...

Pemerintah mengatakan telah melakukan pemeriksaan virus Corona (Covid-19) kepada lebih dari 6.500 orang di Indonesia. Pemeriksaan tersebut sebagai upaya untuk mencegah penyebaran virus tersebut. Dari pemeriksaan laboratorium di seluruh Indonesia, kita sudah melaksanakan pemeriksaan lebih dari 6.500 spesimen, kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto dalam konferensi pers di Youtube BNPB, Minggu (29/3/2020). 6.500 orang dimaksud saya dalam kaitan pemeriksan ini, sambung dia.Dari hasil pemeriksaan itu, Yurianto menyatakan total ada 1.285 kasus positif di Indonesia. Sementara, pasien meninggal dunia sebanyak 114 dan sembuh totalnya ada 64 orang.

Di kondisi pandemi virus Corona, pemerintah meminta agar masyarakat sama-sama melindungi. Menurut Yurianto, yang sakit harus dilindungi dan tidak boleh didiskriminasikan. Kemudian untuk yang sehat juga harus dilindungi, jangan sampai sakit. Oleh karena itu mari bersama-sama kita patuhi. Inilah kunci keberhasilan kita untuk mengendalikan penyakit ini, ucap dia.

Naik Signifikan

Jumlah pasien positif Covid-19 karena virus Corona di Indonesia naik signifikan. Achmad Yurianto mengatakan, ini artinya, masih ada kasus positif Covid-19 yang ada di tengah masyarakat dan belum terdeteksi oleh pemerintah. Kedua, lanjut dia, masih ada kontak dekat dengan orang yang positif Covid-19 dan belum terdeteksi itu, sehingga terjadi penularan. Ini menggambarkan masih ada penularan penyakit ini di tengah masyarakat kita. Masih ada sumber penyakitnya dan kontak dekat yang terjadi, ujar Yuri di Graha BNPB, Jakarta, Minggu.


Share:

3 Hal Ini Bisa Jadi Wadah Penyebaran Virus Corona Covid-19

Cara Sederhana Mencegah Penyebaran Covid-19 di Tempat Kerja Versi WHO

Guru Besar Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) Purnawan Junaidi mengatakan, masyarakat harus mewaspadai tiga sumber penularan virus Corona Covid-19. Ketiganya adalah uang tunai, barang belanja dalam jaringan (daring), serta orang terdekat atau keluarga. Memang ada tiga sumber penularan (Corona Covid-19) yang orang suka lupa, barang online, uang cash, sama orang terdekat, ujar Purnawan di BNPB Jakarta, seperti dilansir Antara, Minggu (29/3/2020). Purnawan yang juga merupakan Ketua Aliansi Telemedia Indonesia menjelaskan, untuk barang-barang yang dibeli atau diterima masyarakat secara daring, terkadang diperlakukan biasa.

Padahal, menurutnya, barang tersebut bisa berpotensi membawa virus juga, termasuk orang yang mengantarnya. Barang-barang yang kita terima secara online itu kan kita tidak tahu bagaimana prosesnya, bagaimana yang mengantar ini harus kita lakukan sebagai benda terinfeksi, kata Purnawan. Tak hanya itu, lanjut Purnawan, uang tunai juga bisa menularkan virus dari orang per orang karena ada sentuhan benda dengan anggota tubuh terutama tangan. Sehingga, kata dia, masyarakat diharapkan mengusahakan cara-cara tertentu sehingga transaksinya lebih aman. Uang cash itu akan menular dari orang ke orang jadi itu harus ada caranya. Kalau saya pegang pakai plastik saya taruh di tempat khusus di rumah, ucapnya.

Kemudian yang terakhir, lanjut Purnawan, adalah orang terdekat, terutama yang masih muda. Di mana, meski memiliki imun tubuh yang baik dan kondisi badan yang tidak mudah sakit, bisa menjadi pembawa virus atau carrier yang bisa menularkannya pada lansia.Jadi untuk yang sudah lansia terutama, sementara hati-hati jika berhubungan dengan cucu, kita harus selalu berhati-hati dan waspada, jangan lupa cuci tangan dan pakai masker, jelas Purnawan.

Share:

Survei Charta Politika: Elektabilitas Tertinggi, Sandiaga Calon Terkuat Pilpres 2024

Survei Charta Politika: Elektabilitas Tertinggi, Sandiaga Calon ...

Di sela merebaknya virus corona Covid-19, Lembaga survei Charta Politika merilis hasil survei terkait elektabilitas atau tingkat keterpilihan tokoh yang dinilai layak menjadi calon presiden pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Hasilnya, mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahudin Uno menempati urutan teratas. Dia mengungguli Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Sandiaga Uno unggul menempati posisi pertama dengan perolehan 29,2%. Disusul oleh Anies Baswedan di posisi kedua dengan tingkat elektabilitas 27,3%. Selanjutnya, Ganjar Pranowo dengan elektabilitas 21,9%, kata Direktur Riset Charta Politika, Muslimin dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Minggu (29/3/2020).

Survei Charta Politika dilakukan pada 20–27 Februari 2020 di seluruh Provinsi di Indonesia dengan total 1.200 responden. Metode yang digunakan adalah wawancara tatap muka (face to face interview) terhadap sampel acak (random sampling) responden. Margin of error dari survei ini sebesar 2,83%.
Adapun alasan pemilih memilih Sandiaga karena dinilai mampu menstabilkan harga bahan-bahan pokok. Pasalnya, Stabilitas bahan-bahan pokok merupakan salah satu isu utama yang menentukan preferensi pemilih. Rakyat berharap pemimpin yang mampu menjaga ketersediaan dan stabilitas harga sembako, bahkan lebih murah.

Turunkan Harga Sembako

Pada survei ini, responden disodorkan pertanyaan “siapa calon pemimpin yang mampu menurunkan harga bahan pokok. Pengusaha sekaligus mantan Wagub DKI Jakarta Sandiaga Uno memiliki brand association sebagai sosok yang paling mampu melakukannya dengan dukungan sebesar 13,2%, kata dia.jumlah tersebut lagi-lagi mengungguli dua tokoh yang pernah berpasangan dengannya pada Pilpres 2019 dan Pilgub DKI Jakarta 2017, seperti Prabowo Subianto dengan jumlah suara sebesar 12,8% dan Anies Baswedan dengan jumlah suara 12,7%.

Share:

Ayo Berdonasi untuk Dukung Perlengkapan Medis Tenaga Kesehatan COVID-19

Ayo Berdonasi untuk Dukung Perlengkapan Medis Tenaga Kesehatan ...

Tiga penyintas COVID-19 meminta pemerintah berikan apresiasi kepada para petugas kesehatan hingga cleaning service. Ketiganya telah dinyatakan sembuh dan bersedia angkat bicara. Untuk dokter, suster, pekerja lab dan cleaning service yang mendampingi kami. Penghargaan apresiasi untuk mereka karena 24 jam di garda depan. Mereka luar biasa. Kita punya kekuatan dari luar karena mereka, ucap penyintas kasus 01 saat temu media di RSPI Sulianti Suroso, Jakarta, Senin (16/3/2020).
Dalam kesempatan tersebut, pasien 02 juga meminta agar pemerintah memberikan penghargaan untuk para tenaga kesehatan yang telah merawat para pasien COVID-19.

Saya bersyukur sekali diisolasi di Rumah Sakit Penyakit Infeksi Sulianti Saroso karena baik dokter, suster, pekerja lab, dan cleaning service sangat membantu kami dan mereka 24 jam siap mendampingi kami, kata pasien 02 dalam konferensi persnya di RSPI Sulianti Saroso pada Senin (16/3/2020). Saya ingin sekali pemerintah memberikan penghargaan, apresiasi, dan insentif untuk mereka yang 24 jam di garda depan dan mereka masih akan kerja terus. Saya tidak tahu enam bulan atau apa, mereka juga punya keluarga, kata wanita yang berdomisili di Depok, Jawa Barat, tersebut.

Mari Berdonasi

Untuk mendukung kinerja tenaga kesehatan dan petugas rumah sakit, Liputan6.com membuka penggalangan dana di laman Kitabisa.com. Sebelumnya, Ketua Umum Pengurus Besar IDI Daeng M Faqih mengatakan, logistik berupa Alat Perlindungan Diri (APD) masih kurang bagi tenaga medis di daerah. Bahkan tidak jarang tenaga medis ini terpaksa harus mengenakan jas hujan untuk tetap bisa menangani pasien, katanya. Jika tenaga medis sakit, maka akan berdampak pada berkurangnya penanganan pasien terinfeksi virus. Maka dari itu kami mengajak OrangBaik untuk membantu para pahlawan kesehatan ini.

Cara Berdonasi

Klik Donasi Sekarang

Masukan nominal donasi

Pilih metode pembayaran (GO-PAY/Transfer VA BCA/ VA Mandiri/DANA) Segera transfer dengan nominal yang sesuai Sebarluaskan link agar semakin banyak yang membantu perjuangan para tenaga medis menangani pasien Corona Donasi yang terkumpul nantinya akan disalurkan untuk penyediaan APD di rumah sakit daerah yang menjadi rujukan pasien COVID-19.

Share:
Link Banner

Popular Posts

Labels

Blog Archive

Recent Posts