info berita - Menjadi orangtua, pasti Anda pernah dihadapkan pada rewelnya anak ketika makan. Biasanya, masalah anak susah makan ini kerap terjadi saat anak memasuki fase batita. Ya, setelah sepenuhnya lepas dari ASI dan mulai rutin mengonsumsi makanan padat, anak sudah semakin mengenal beragam jenis rasa makanan maupun minuman. Tak heran, pada tahap ini anak mulai mengembangkan preferensi terhadap makanan yakni mampu memilih makanan yang lebih disukainya dan yang tidak disuakainya. Selain itu, kondisi lainnya juga mengakibatkan anak menjadi sulit makan. Hal ini membuat beberapa orangtua kerap bingung mencara cari mengatasi anak susah makan.
Di saat anak selalu menolak makanan yang sudah disiapkan, biasanya suasana menjadi menegangkan. Nah, agar anak tetap mau makan tanpa ada drama, Anda perlu mengetahui beberapa tips atau cara yang tepat.
Berikut ini beberapa cara mengatasi anak susah makan yang tepat.
-.Lambatnya Pertumbuhan
Perubahan pertumbuhan bisa menyebabkan kemerosotan nafsu makan pada anak. Selama tahun pertama, anak-anak tumbuh dengan cepat. Tapi, setelah itu pertumbuhan anak akan melambat, dan ia mungkin bisa makan lebih sedikit.
Pada usia ini penurunan masih terbilang normal. Anak sedang dalam fase 'negativistik'. Fase ini merupakan fase yang normal di mana anak usia 18 bulan hingga 3 tahun belajar untuk menolak dan egonya mulai tumbuh. Karena itu, teruslah menjalin komunikasi yang baik dengannya.
-.Sedang Sakit
Sebuah penyakit dapat menyebabkan hilangnya nafsu makan yang signifikan pada anak. Jika seorang anak menderita sakit tenggorokan, sakit perut, diare, sakit kepala, demam atau gejala lainnya, biasanya akan kehilangan nafsu makan dan makan lebih sedikit daripada biasanya. Meski demikian, biasanya anak akan pulih nafsu makannya saat kesehatannya sudah membaik.
-.Stres
Stres memiliki banyak efek negatif pada balita dan anak kecil, termasuk kehilangan nafsu makan. Jika Anda mendapati anak kehilangan minat untuk makan atau sulit tidur, maka ia mungkin menderita stres.
Untuk menyembuhkan nafsu makan anak, Anda perlu mengidentifikasi penyebab stresnya dan meringankannya. Beberapa penyebab umum stres selama masa anak-anak adalah masalah keluarga seperti kematian dalam keluarga, kematian hewan peliharaan, perundungan (bullying), ketidakmampuan mengatasi tekanan akademis atau alasan lainnya.
-.Cacing Usus
Cacing usus dapat menyebabkan hilangnya nafsu makan pada anak. Cacing yang berada di dalam sistem pencernaan anak seperti parasit sehingga menyebabkan pendarahan usus, kehilangan nafsu makan, dan disentri.
Segera lakukan pemeriksaan ke dokter, jika terlihat satu dari beberapa gejala yang menyebabkan anak kehilangan nafsu makan.
Selain itu, ajaklah anak Anda ke tempat makan favorit yang dapat menggugah selera makannya.
-.Jangan Memaksanya
Cara mengatasi anak susah makan yang pertama adalah jangan memaksanya. Ya, memaksa anak agar mau makan kerap dilakukan oleh beberapa orangtua. Namun pada kenyataannya, upaya tersebut tidak efektif.
Bila anak menolak menyantao makanan yang ditawarkan, cobalah untuk bersikap tenang dan tidak memaksa. Tanyakan kepadanya kenapa tidak mau maka, lalu coba tawarkan alternatif lainnya. Memaksa anak untuk makanan yang tidak disukainya hanya akan meninggalkan kesan buruk tentang makanan di benaknya.
-.Biasakan Pola Makan Teratur
Salah satu cara mengatasi anak susah makan adalah dengan melakukan bentuk pola makan yang teratur. Disini Anda bisa menyajikan makanan dan camilan pada waktu yang sama setiap harinya. Walaupun sesekali anak Anda menolak untuk menyantap makanan atau camilan yang sudah disajikan, setidaknya anak Anda sudah mengerti bahwa setiap hari, pada waktu tertentu, pasti tersedia makanan di meja makan.
Nah, bila Anda melakukan kebiasaan ini, sewaktu-waktu saat anak Anda merasakan lapar pada akhirnya anak tetap mau makan. Anda bisa memintanya untuk memilih sendiri makanan yang ingin dimakan yang sudah ada tersedia di meja makan.
-.Variasikan Menu Makanan
Umumnya anak memiliki sifat cepat bosan, termasuk dalam hal makanan. Nah, untuk mengatasi masalah makan pada anak ini, Anda harus lebih kreatif lagi menyajikan menu untuk anak. Anda bisa variasikan menu makanan yang dihidangkan, antara lain dengan mengombinasikan rasa gurih dan manis pada lauk maupun hidangan sayur.
Anda juga bisa melakukan rekayasa pada tampilan makanan yang dihidangkan. Dengan begini anak mudah sekali tertarik pada seseuatu yang terlihat berwarna-warni atau bentuk yang dikenalinya. Anda bisa menanta nasi dalam bentuk hewan atau mengkreasikan sayuran atau lau dalam bentuk binatang. Secara tidak langsung, anak akan menganggap makan sebagai aktivitas yang menyenangkan. Maka disini anak akan menanti makanan seperti apa yang akan dihidangkan.
-.Beri Porsi Makan yang Kecil Saja
Cara mengatasi anak susah makan berikutnya adalah dengan memberikan porsi makanan yang cukup alias jangan terlalu banyak. Ya, Anda tak perlu terpaku untuk menyajikan makanan dalam jumlah porsi lengkap yang terdiri atas nasi, lauk, dan sayur, di sini anak memiliki selera makannya sendiri yang berbeda dengan orangtuanya. Di antara pilihan makanan yang tersedia, tanyakan apa yang ingin dimakannya. Apakah ingin dimakan secara bersamaan atau satu per satu.
Anda juga bisa menghidangkan lauk atau sayuran saja dalam porsi yang kecil. Melihat piring makan anak yang tidak penuh terisi makanan, bisa saja membuat si kecil menjadi lahap menghabiskan makanannya. Bila sudah habis, anda dapat menawarkan menu lainnya. Bersabarlah dalam mencoba-coba berbagai cara mengatasi anak susah makan ini.
-Disajikan dengan Alat Makan Khusus
Cara mengatasi anak susah makan selanjutnya adalah Anda tak perlu selalu berpatokan pada jenis makanannya. Anda juga bisa berusaha membangun suasana makan yang menyenangkan. Salah satunya adalah dengan memberikan anak alat makan khusus miliknya.
Ajak si kecil memilih sendiri peralatan makannya sehari-hari. Mulai dari sendok, garpu, piring, mangkuk, hingga gelas. Dengan memiliki alat makan bergambar karakter favoritnya atau berwarna cerah sesuai dengan kesukaannya, bisa membuat anak menjadi bersemangat saat waktunya makan.