Home »
bandar judi
,
bandar poker
,
bandar q
,
bandar sakong
,
berita online
,
BERITA TERBARU
,
berita terkini
,
berita update
,
info berita
,
judi online
,
poker
» Ketahui Macam-macam Phobia pada Manusia Agar Tahu Cara Mengatasinya
Ketahui Macam-macam Phobia pada Manusia Agar Tahu Cara Mengatasinya
info berita - Phobia merupakan rasa takut berlebihan terhadap sesuatu. Ketakutan tersebut dapat timbul saat menghadapi situasi, berada di suatu tempat, atau ketika melihat hewan tertentu. Pada kondisi phobia yang parah, penderitanya akan berusaha menghindar dari objek yang dapat memicu ketakutan. Phobia masuk ke dalam penyakit gangguan kecemasan. Kondisi ini dapat membuat penderitanya depresi, panik, serta membatasi kegiatan. Adapun jenis phobia terbagi menjadi dua, yaitu phobia spesifik dan phobia kompleks. Beberapa kasus phobia kerap mengganggu kehidupan, maka tak heran beberapa orang ingin sembuh dari phobia tertentu yang dialaminya ini. Nah, agar kamu bisa mengatasi masalah phobia yang sedang kamu alami, ada baiknya untuk mengetahui macam-macam phobia agar bisa melakukan tindakan yang tepat.
Hingga kini penyebab phobia belum diketahui secara jelas dan pasti. Meski begitu, ada beberapa faktor yang diduga kuat dapat memicu kondisi ini, diantaranya:
-.Peristiwa traumatis atau pengalaman buruk
Phobia sering dikaitkan dengan peristiwa traumatis yang dialami sebelumnya atau pengalaman buruk pada masa kecil. Misalnya, seseorang yang pernah terkurung saat masa kecil cenderung takut terhadap ruang tertutup ketika beranjak dewasa.
-.Perubahan fungsi otak
Beberapa phobia spesifik dapat disebabkan oleh perubahan yang terjadi pada fungsi otak. Phobia dapat terjadi karena pengaruh dari lingkungan atau keluarga, Contoh dari penyebab phobia ini seseorang cendrung akan mengalami phobia jika dibesarkan oleh orang tua yang sering mengalami kecemasan.
Gejala phobia yang kerap dirasakan adalah perasaan cemas, takut, atau panik yang tidak terkontrol saat terpapar dengan sumber ketakutan. Orang dengan kondisi ini kerap melakukan berbagai cara untuk dapat menghindari sumber ketakutan. Reaksi fisikal dan psikologikal berupa berupa berkeringat, denyut jantung meningkat atau berdebar-debar, sesak napas, mual, badan bergetar, dan perasaan menjadi panik atau cemas menetap.
1. Phobia Spesifik
Phobia spesifik merupakan rasa takut berlebihan terhadap benda, binatang, situasi, atau aktivitas tertentu. Contoh dari phobia spesifik ini adalah phobia ketinggian, phobia kucing, phobia laba-laba, phobia menyebrang jalan, phobia petir, phobia naik pesawat, phobia ruangan tertutup, phobia melihat darah, dan lain sebagainya.
Phobia ini biasanya dimulai dari masa kanak-kanak atau remaja dan bisa berkurang tingkat keparahannya seiring dengan bertambahnya usia. Berikut beberapa contoh macam-macam phobia spesifik:
- Glossophobia: termasuk ke dalam macam-macam phobia yang di mana kamu merasakan takut untuk berbicara di depan umum, bahkan memikirkannya dapat menyebabkan penderitanya mengalami gangguan fisik yang signifikan seperti misalnya keringat dingin, lemas, dan sakit perut.
- Acrophobia: rasa takut terhadap ketinggian. Mereka yang mengidap acrophobia akan menghindari tempat-tempat tinggi seperti pegunungan, jembatan, dan bangunan tinggi. Gejala yang muncul bisa berupa pusing, vertigo, keringat dingin, dan perasaan ingin pingsan saat berada di ketinggian.
- Claustrophobia: termasuk ke dalam macam-macam phobia dimana rasa takut terhadap tempat sempit. Dalam kasus lebih parah, orang dengan claustrophobia menghindari naik lift, bahkan kendaraan seperti mobil.
- Aviatophobia: sedangkan ini termasuk ke dalam macam-macam phobia yang takut akan terbang.
- Dentophobia: ketakutan terhadap dokter gigi atau prosedur yang dilakukan oleh dokter gigi. Dentophobia biasa muncul setelah mengalami pengalaman tidak menyenangkan saat mengunjungi dokter gigi.
- Hemophobia: kalau ini termasuk ke dalam macam-macam phobia takut terhadap darah atau luka. Mereka yang memiliki hemophobia bahkan bisa pingsan jika dihadapkan dengan darah atau luka baik yang berasal dari dirinya sendiri maupun orang lain.
- Arachnophobia: rasa takut terhadap laba-laba.
- Cynophobia: rasa takut terhadap anjing.
- Ophidiophobia: rasa takut terhadap ular.
- Nyctophobia: Rasa takut terhadap malam hari atau kegelapan. Rasa takut ini biasa terjadi pada anak kecil, namun jika rasa takut tidak hilang atau malah bertambah parah hingga dewasa, maka dapat disebut sebagai phobia.
2. Phobia Kompleks
Jenis phobia ini biasanya memberikan efek yang lebih parah terhadap kehidupan sehari-hari bila dibandingkan dengan phobia spesifik. Phobia jenis ini cenderung berkembang saat penderita sudah berusia dewasa. Phobia kompleks merupakan rasa takut yang berasal dari kecemasan terhadap situasi atau keadaan tertentu. Berikut ini contoh dari jenis phobia kompleks:
- Phobia Sosial
Phobia sosial ini disebut sebagai social anxiety disorder, perasaan takut berada di sekitar orang banyak. Phobia sosial paling umum adalah rasa takut berbicara di depan orang banyak. Bahkan ada juga yang sampai menghindari interaksi interpersonal. Hal ini membuat mereka kesulitan untuk melakukan aktivitas.
- Agoraphobia
Merupakan perasaan takut berlebihan berada di ruang terbuka. Seseorang dengan agoraphobia akan merasa talut berada sendirian di tempat atau situasi yang sulit untuk melarikan diri jika terjadi serangan panic. Gejala dari phobia jenis ini adalah takut sendirian, berada di tempat yang ramai, atau bepergian dengan transportasi umum.
Tidak semua phobia membutuhkan terapi. Namun apabila phobia sampai mempengaruhi aktivitas sehari-hari, ada beberapa terapi yang dapat membantu kamu untuk menghadapi rasa takut tersebut.
Beberapa phobia dapat diterapi dengan diberikan paparan secara bertahap terhadap sumber ketakutan untuk menimbulkan desentisisasi. Penanganan phobia membutuhkan kesabaran dan waktu yang cukup lama, meliputi konseling, psikoterapi, dan cognitive behavioural therapy (CBT). Obat-obatan biasanya diberikan pada phobia berat yang menimbulkan gangguan cemas. Berikut cara mengatasi phobia dan penjelasannya yang bisa dilakukan:
-.Psikoterapi
Exposure therapy: terapi ini membantu merubah sudut pandang kamu terhadap subjek atau situasi yang kamu takutkan. Subjek atau situasi yang kamu takutkan ini secara terkontrol dan berkala akan dihadapkan di depanmu, sehingga kamu bisa belajar mengatasi rasa takut.
Sebagai contoh, pengidap claustrophobia yang takut menggunakan lift akan diminta untuk melihat gambar lift, membayangkan dirinya berdiri di depan pintu lift, dan masuk ke dalam lift. Lalu secara bertahap kamu akan diminta mencoba menggunakan lift hanya untuk naik satu lantai hingga lama kelamaan kamu terbiasa menggunakan lift.
Cognitive behavioral theraphy (CBT): terapi ini menggabungkan terapi eksposure dengan jenis terapi lain yang bertujuan untuk membantu penderita phobia mentgatasi rasa takut terhadap objek atau situasi tertentu. Terapi ini lebih ditekankan pada bagaimana cara mengontrol pikiran dan perasaan.
- Beta blocker: obat ini bekerja dengan cara menghalangi kerja adrenalin yang dapat menstimulasi kerja tubuh (seperti peningkatan tekanan darah dan ritme jantung, suara bergetar, dan rasa lemas karena takut atau panik). Penggunaan beta blocker efektif untuk mengurangi gejala-gejala fobia yang muncul.
- Antidepresan: antidepresan bertindak dalam mengontrol serotonin yang berfungsi mengendalikan mood.
No comments:
Post a Comment