Home »
bandar bola
,
bandar judi
,
bandar poker
,
berita bola
,
berita online
,
berita sport
,
BMKG: Waspadai Gelombang Tinggi 4 Meter Sambangi Indonesia 25-26 Juli
,
info bola
,
info unik
,
info wisata
» BMKG: Waspadai Gelombang Tinggi 4 Meter Sambangi Indonesia 25-26 Juli
BMKG: Waspadai Gelombang Tinggi 4 Meter Sambangi Indonesia 25-26 Juli
Potensi gelombang setinggi 1,25 hingga 4 meter berpeluang menyambangi sejumlah perairan Indonesia dalam beberapa hari ke depan. Dimulai hari ini, Kamis (25/7/2019) hingga Jumat, 26 Juli esok. Peningkatan gelombang tinggi ini terjadi diakibatkan karena sirkulasi udara di Samudera Pasifik utara Papua. Pola angin di wilayah utara ekuator umumnya dari tenggara hingg barat daya dengan kecepatan 5–20 knot, sedangkan di wilayah selatan ekuator umumnya dari timur–selatan dengan kecepatan 4-25 knot, ungkap BMKG yang dilansir dari laman resminya, Kamis .
Sejumlah perairan di Indonesia yang berpeluang terjadi gelombang tinggi dengan ketinggian 1,25 hingga 2,5 meter ada di Perairan Utara Sabang, Perairan Sabang-Banda Aceh, Perairan Barat Aceh, Selat Sape bagian selatan, Perairan Selatan Pulau Sawu-Pulau Rote, Laut Sawu dan Perairan Selatan Flores, Laut Timor selatan NTT, Perairan KepulauanLetti-Kepulauan Sermata, Perairan Kepulauan Babar-Kepulauan Tanimbar, Perairan Kepulaun Kei-Kepulauan Aru, Laut Arafuru bagian timur, Selat Karimata, Perairan Selatan Kalimantan, Laut Jawa dan Perairan Kotabaru.
Selanjutnya gelombang tinggi juga terjadi di Perairan Utara Jawa Timur-Kepulaun Kangean, Selat Makassar bagian selatan dan tengah, Laut Bali Bagian Utara, Laut Sumbawa Bagian Utara, Perairan Timur Kepulauan Wakatobi, Perairan Manui–Kendari, Perairan Selatan Kepulauan Banggai-Kepulauan Sula, Teluk Tolo, Perairan Selatan Pulau Buru-Pulau Seram, Laut Banda dan Laut Seram bagian timur.
Kemudian perairan selatan dan barat Pulau Misool, Perairan Selatan Kaimana–Amamapre, Laut Maluku, Perairan Timur Bitung - Kepulauan Sitaro, Perairan Kepulauan Sangihe-Kepulauan Talaud, perairan utara dan barat Halmahera, Laut Halmahera, serta Samudera Pasifik utara Halmahera dan Papua.
Lewat laman resminya BMKG juga mencatat potensi gelombang setinggi 2,5 hingga 4 meter terjadi di sejumlah perairan Indonesia. Antara lain di Perairan Barat Pulau Simeulue-Kepulauan Mentawai, Perairan Enggano-Bengkulu, Perairan Barat Lampung, Selat Sunda bagian selatan, Perairan Selatan Jawa hingga Pulau Sumba, Selat Bali-Lombok-Alas bagian selatan, Samudera Hindia barat Sumatera hingga selatan NTT, dan juga Laut Arafuru bagian barat dan tengah.
Sementara itu, kecepatan angin tertinggi terpantau di Perairan Kepulauan Mentawai, Perairan barat Sulawesi selatan, Perairan Yos Sudarso-Merauke, dan Laut Arafuru bagian timur. Kondisi ini mengakibatkan terjadi peningkatan tinggi gelombang di sekitar wilayah tersebut. Moda transportasi yang berisiko di antaranya adalah perahu nelayan (kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1.25 m), kapal tongkang (kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1.5 m), kapal ferry (kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2.5 m), dan kapal ukuran besar seperti kapal kargo/kapal pesiar (kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4.0 m).
No comments:
Post a Comment