1. Teh
Banyak orang yang menganggap teh adalah minuman yang cocok untuk diminum dalam kondisi apa pun. Tak sedikit juga orang yang menggunakan teh sebagai 'penawar' setelah minum obat. Menurut dokter spesialis gizi dari Mochtar Riady Comprehensive Cancer Center (MRCCC) Siloam Hospital, Jakarta Selatan, dr. Inge Permadhi, SpGK, teh memiliki kandungan tein dan fitat dengan fungsi yang berbeda. Tein dalam teh berfungsi untuk memberikan efek segar dan antioksidan.
Adapun fitat berfungsi untuk menghambat mineral, terutama kalisum, zat besi, magnesium, dan zinc. Semakin pekat teh, maka semakin banyak zat fitat yang ada dalam teh. Karena kandungan itu, menurut Inge, meminum teh secara bersamaan dengan mengonsumsi obat berpeluang untuk menurunkan manfaat obat-obat tertentu. "Untuk jeda antara minum obat dengan minum teh itu tergantung, boleh saja dijeda 1-2 jam," kata Inge.
2. Susu
Susu menjadi minuman favorit semua kalangan karena memiliki rasa yang enak dan kandungan gizi di dalamnya. Namun, susu juga memiliki potensi untuk menurunkan manfaat dari obat jika dimunum secara bersamaan. "Jadi mungkin beberapa antibiotik yang sebaiknya tidak diminum sembarangan, tetapi secara umum biasanya parasetamol," kata Inge.
Menurutnya, tak masalah jika kandungan obat larut dalam minuman teh atau susu karena kandungan obat tersebut akan mengalir dalam sirkulasi. "Kalau larut juga enggak apa-apa. Kalau larut terus kemudian bisa masuk dalam sirkulasi malah cepat kan," tutupnya.
3. Jus Jeruk
Meski kaya akan vitamin C, sebaiknya anda harus berhati-hati ketika meminumnya secara bersamaan dengan obat. Baca juga: Untuk Jadi Obat Kanker, Bajakah Harus Lewati Evidence Based Medicine Menurut Katherne Zaratsky, ahli gizi dari Mayo Clinic, jus jeruk atau produk jeruk lainnya dapat mengganggu kinerja beberapa obat tertentu karena kandungan bahan kimia tertentu di dalamnya. Meski interaksi yang ditimbulkan cukup ringan, Zaratsky mengungkapkan ada beberapa kasus yang berdampak serius dan menyebabkan masalah kesehatan.
4. Kopi
Menurut dr. Alyya Siddiqa, SpFK, dokter spesialis farmakologi klinik dan dosen di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah, kafein yang terdapat dalam kopi dapat berinteraksi dengan beberapa jenis obat. Karena sifatnya yang menstimulasi otak dan jantung, obat-obatan yang mempengaruhi kedua organ itu akan berinteraksi dengan kafein.
Jenis obat-obatan yang dimaksudkan seperti efedrin dan fenilpropanolamin dalam obat flu, obat asma teofilin yang sifatnya mirip kafein, obat antidepresi dan antipsikotik, antibiotik golongan kuinon, dan pil KB. Menurutnya, bila mengonsumsi obat-obat tersebut disertai dengan minum kopi, maka kadar kafein menjadi kelewat tinggi dalam darah. Hal itu tidak menguntungkan bagi jantung
No comments:
Post a Comment