Home »
8 Ciri-Ciri Aliran Wahabi yang Perlu Diketahui
,
bandar bola
,
bandar judi
,
bandar poker
,
berita bola
,
berita online
,
berita sport
,
info berita
,
info keuangan
,
info terkini
,
Mudah Dikenali
» 8 Ciri-Ciri Aliran Wahabi yang Perlu Diketahui, Mudah Dikenali
8 Ciri-Ciri Aliran Wahabi yang Perlu Diketahui, Mudah Dikenali
Belum banyak yang mengetahui ciri-ciri aliran Wahabi. Ketika kamu sudah mengenal apa itu aliran Wahabi, sebenarnya tidak sulit untuk mengenal ciri-ciri aliran tersebut. Tujuan mengenal ciri-ciri aliran Wahabi penting agar dapat membandingkan mana ajaran yang tepat dan kurang tepat. Hal ini bertujuan agar nantinya kita sebagai umat Muslim tidak terjerumus dan ikut-ikutan ke ajaran yang kurang tepat. Ciri-ciri aliran Wahabi identik dengan cara memahami Al-Qur’an dan hadis secara sempit dan sangat tekstual. Sehingga mereka begitu mudahnya membid’ahkan dan mengkafirkan orang yang tidak mengikuti pemahaman mereka.
Wahabi merupakan aliran di dalam Islam yang ditujukan kepada pengikut Muhammad bin Abdul Wahab. Pemikiran Muhammad bin Abdul Wahab sejak dulu kontroversial dan mengundang kritikan dan hujatan banyak orang. Karena pandangan Ibnu Abdul Wahab tersebut, tak heran banyak menuai kritik dari banyak orang dan bertentangan dengan paham Ahlussunnah wal Jama’ah. Karena paham Muhammad bin Abdul Wahab dianggap bertentangan dengan mayoritas ulama dan pengikutnya selalu membuat resah masyarakat di mana-mana, maka penting untuk mengenal ciri-ciri aliran Wahabi.
Berikut ciri-ciri aliran Wahabi yang telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber.
Sebelum mengenal ciri-ciri aliran Wahabi, ada baiknya untuk mengenal terlebih dahulu apa itu aliran Wahibi. Wahibi merupakan aliran di dalam Islam yang ditujukan kepada pengikut Muhammad bin Abdul Wahab. Muhammad bin Abdul Wahab berasal dari daerah Najd, belahan timur kerajaan Arab Saudi. Terkait tempat kelahiran tokoh Wahibi ini, Rasulullash SAW mengatakan, Di sana akan muncul kegoncangan dan fitnah, dan di sana pula nanti muncul tanduk setan. (HR Al-Bukhari).
Peryataan Rasul ini mungkin tidak berkaitan langsung dengan Muhammad bin Abdul Wahab, tetapi fakta sejarah menunjukan bahwa sebagian kelompok yang merasahkan umat Islam lahir dari daerah ini.
Meskipun Muhammad bin Abdul Wahab sangat dipuji pengikutnya, tetapi perlu diketahui bahwa Ayah kandung Muhammad bin Abdul Wahab sendiri sudah lama merasa aneh dan janggal melihat pemikiran anaknya. Semenjak ayahnya meninggal, Muhammad bin Abdul Wahab merasa bebas berpendapat serta menyerang perilaku umat Islam yang bertentangan dengan pendapatnya. Pendiri wahabi ini memahami Al-Qur’an dan hadis secara sempit dan sangat tekstual, sehingga mereka begitu mudahnya membid’ahkan dan mengafirkan orang yang tidak mengikuti pemahaman mereka.
Pemikiran Muhammad bin Abdul Wahab sejak dulu kontroversial dan mengundang kritikan dan hujatan banyak orang. Dia ingin melakukan pemurnian terhadap ajaran Islam, sehingga menganggap ziarah kubur dan tawassul sebagai bentuk kemusyrikan. Sebab itu, tidak mengherankan bila pandangan Ibnu Abdul Wahab ini dikritik banyak orang dan bertentangan dengan paham Ahlussunnah wal Jama’ah.
Karena paham Muhammad bin Abdul Wahab dianggap bertentangan dengan mayoritas ulama dan pengikutnya selalu membuat resah masyarakat di mana-mana, akhirnya kelompok ini tidak mau lagi menggunakan nama wahabi. Mereka mengarang cerita baru bahwa aliran wahabi sebenarnya dinisbatkan kepada pengikut Abdul Wahab bin Rustum (211 H), bukan kepada Muhammad bin Abdul Wahab.
1. Ciri-ciri aliran wahabi pertama adalah meninggalkan bacaan Qunut. Namun, bukan semua orang yang meninggalkan bacaan Qunut sebagai Wahabi, tetapi bagi umat yang menyerupakan Allah SWT dengan makhluk-Nya dan mesndifatkan-Nya dengan angota maka tidak diragukan lagi bahwa ia adalah Wahabi.
2. Ciri-ciri aliran wahabi selanjutnya adalah mereka yang meninggalkan Sholat Sunnah Qabliyah sebelum Jumat. Namun, bukan semua individu yang meninggalkan sholat tersebut sebagai Wahabi. Melainkan siapa saja yang mengkafirkan al-Asy’ariyyah dan al-Maturidiyyah serta menghalalkan darah mereka itu maka tidak diragukan lagi ia adalah Wahabi.
3. Bukan semua individu yang tidak mengumandangkan azan sebanyak 2 kali pada hari Jumat itu dikira sebagai Wahabi, tetapi siapa saja yang mengkafirkan umat Islam yang bertawassul dengan Rasulullah SAW dan menghalalkan darah serta harta mereka maka tidak diragukan lagi ia adalah Wahabi.
4. Ciri-ciri aliran wahabi lainnya yang mudah dikenali adalah kerap meninggalkan majelis Tahlil kepada mayyit. Namun, tidak semua individu yang meninggalkan majelis Tahlil (Tahlilan) kepada si mayyit itu dikira sebagai Wahabi, tetapi siapa saja yang mensifati Allah SWT dengan duduk bersemayam, menetap, bergerak, dan berpindah-randah maka tidak diragukan lagi ia adalah Wahabi.
5. Bukan semua individu yang mendakwa dan mendengungkan dia mengikut Al-Qur’an dan as-Sunnah itu dikira sebagai Wahabi. Namun, siapa saja yang mengkafirkan orang yang mengikut mazhab-mazhab yang muktabar (seperti madzhab Imam Abu Hanifah, Imam Malik, Imam Syafi’i dan Imam Hanbali), menghalalkan darah mereka serta menganggap taqlid kepada imam-imam mazhab itu adalah syirik maka tidak diragukan lagi ia adalah Wahabi.
6. Tidak semua individu yang tidak mengamalkan membaca Al-Qur’an Surah Yasin (Yasinan) pada malam Jumat adalah Wahabi. Namun, siapa saja yang mengharamkan bacaan Al-Qur’an kepada orang yang telah meninggal dunia maka tidak diragukan lagi dia adalah Wahabi.
7. Ciri-ciri aliran wahabi lainnya adalah mereka yang mengharamkan majelis Maulid Nabi dan mengkafirkan pelakunya maka tidak diragukan lagi ia adalah Wahabi.
8. Ciri-ciri aliran wahabi berikutnya adalah mereka melarang atau mengharamkan perjalanan dengan tujuan untuk menziarahi makam Rasulullah Shollallohu ‘Alaihi wa Alihi wa Shohbihi wa Sallam itu, maka tidak diragukan lagi ia adalah Wahabi.
No comments:
Post a Comment