5 Manfaat Bawang Bombay untuk Kesehatan, Tak Cuma Jadi Penyedap Masakan

tak hanya sekadar sebagai penyedap makanan. Bawang bombay memang sudah menjadi pelengkap sayuran dan rempah-rempah sejak lama. Rasa bisa manis dan berair hingga tajam, dan panas membuat jenis bawang ini diandalkan sebagai bumbu penyedap. Bawang bombay dibudidayakan dan dikonsumsi di seluruh dunia. Tak cuma jadi campuran penyedap, bawang bombay juga biasa disajikan sebagai sup, digoreng menjadi onion ring, atau bahkan dimakan mentah. Mengonsumsi jenis umbi satu ini ternyata juga memiliki manfaat mengejutkan.

Manfaat bawang bombay dikaitkan dengan kesehatan tubuh. Mendapatkan manfaat bawang bombay secara tepat dapat meningkatkan kesehatan dan mencegah penyakit tertentu. Manfaat bawang bombay dapat dilihat dari kandungannya yang rendah kalori namun kaya nutrisi, termasuk vitamin C, vitamin B, dan kalium.

Bahkan, manfaat bawang bombay telah dikenal sejak zaman kuno, ketika rempah satu ibi digunakan untuk mengobati penyakit seperti sakit kepala, penyakit jantung dan sariawan. Banyak penelitian menunjukkan bahwa peningkatan konsumsi makanan nabati seperti bawang bombay mengurangi risiko kematian secara keseluruhan, diabetes, dan penyakit jantung.Untuk mendapat manfaat bawang bombay juga sangatlah mudah. Berikut manfaat bawang bombay yang berhasil rangkum dari berbagai sumber.

Bawang mengandung antioksidan dan senyawa yang melawan peradangan, mengurangi trigliserida dan mengurangi kadar kolesterol yang semuanya dapat menurunkan risiko penyakit jantung. Khasiat anti-inflamasi bawang juga dapat membantu mengurangi tekanan darah tinggi dan mencegah penggumpalan darah.Quercetin adalah antioksidan flavonoid yang sangat terkonsentrasi di bawang bombay. Karena ini merupakan anti-inflamasi yang kuat, kandungan ini dapat membantu mengurangi faktor risiko penyakit jantung, seperti tekanan darah tinggi.

Sebuah penelitian pada 70 orang yang kelebihan berat badan dengan tekanan darah tinggi menemukan bahwa dosis 162 mg per hari ekstrak bawang bombay kaya quercetin secara signifikan mengurangi tekanan darah sistolik 3-6 mmHg dibandingkan dengan plasebo.
Mengonsumsi sayuran dari genus Allium seperti bawang bombay, bawang putih dan bawang merah dikaitkan dengan risiko kanker tertentu yang lebih rendah, termasuk lambung dan kolorektal. Sebuah tinjauan dari 26 studi menunjukkan bahwa orang yang mengkonsumsi jumlah sayuran allium sebesar 22% lebih kecil kemungkinannya untuk didiagnosis menderita kanker lambung.

Selain itu, tinjauan dari 16 studi pada 13.333 orang menunjukkan bahwa peserta dengan asupan bawang tertinggi memiliki risiko 15% lebih rendah terkena kanker kolorektal dibandingkan dengan mereka yang memiliki asupan terendah. Sifat melawan kanker ini telah dikaitkan dengan senyawa sulfur dan antioksidan flavonoid yang ditemukan dalam sayuran allium. Sebagai contoh, bawang bombay menyediakan onionin A, senyawa yang mengandung belerang yang telah terbukti mengurangi perkembangan tumor dan memperlambat penyebaran kanker ovarium dan paru-paru dalam studi tabung. Bawang juga mengandung fisetin dan quercetin, antioksidan flavonoid yang dapat menghambat pertumbuhan tumor.

Meskipun susu mendapat banyak pujian untuk meningkatkan kesehatan tulang, banyak makanan lain, termasuk bawang bombay, dapat membantu mendukung tulang yang kuat. Sebuah studi pada 24 wanita paruh baya dan pascamenopause menunjukkan bahwa mereka yang mengonsumsi 3,4 ons (100 ml) jus bawang bombay setiap hari selama delapan minggu telah meningkatkan kepadatan mineral tulang dan aktivitas antioksidan dibandingkan dengan kelompok kontrol.

Studi lain pada 507 wanita perimenopausal dan postmenopause menemukan bahwa mereka yang makan bawang bombay setidaknya sekali sehari memiliki kepadatan tulang keseluruhan 5% lebih besar daripada individu yang memakannya sebulan sekali atau kurang. Plus, penelitian menunjukkan bahwa wanita yang lebih tua yang paling sering makan bawang bombay mengurangi risiko patah tulang pinggul lebih dari 20% dibandingkan dengan mereka yang tidak pernah memakannya. Diyakini bahwa bawang membantu mengurangi stres oksidatif, meningkatkan kadar antioksidan dan mengurangi keropos tulang, yang dapat mencegah osteoporosis dan meningkatkan kepadatan tulang.



Share:

No comments:

Post a Comment

Link Banner

Popular Posts

Labels

Blog Archive

Recent Posts