Home »
Apakah Putri Duyung Benar-Benar Ada? Ini Jawabannya
,
bandar bola
,
bandar judi
,
berita bola
,
berita online
,
berita sport
,
info bola
,
info kesehatan
,
info terkini
» Apakah Putri Duyung Benar-Benar Ada? Ini Jawabannya
Apakah Putri Duyung Benar-Benar Ada? Ini Jawabannya
Keberadaan putri duyung kerap diasumsikan selama Abad Pertengahan, ketika mereka digambarkan sebagai makhluk serupa manusia yang bertemankan hewan-hewan laut, seperti paus misalnya. Ratusan tahun silam, pelaut dan penduduk di kota-kota pantai di seluruh dunia memiliki kisah masing-masing tentang klaim pertemuan dengan gadis laut itu.
Satu cerita yang berasal dari tahun 1600-an, mengklaim bahwa seorang putri duyung telah memasuki Belanda melalui tanggul, dan terluka karenanya. Dia dibawa ke danau terdekat dan segera dirawat kembali. Dia akhirnya menjadi warga negara yang produktif, belajar berbicara bahasa Belanda, melakukan pekerjaan rumah tangga, dan akhirnya memeluk agama Katolik.
Pertemuan putri duyung lainnya yang pernah diyakini sebagai kisah nyata, tercantum dalam sebuah kisah berjudul Incredible Mysteries and Legends of the Sea karya Edward Snow.
Buku itu mengisahkan tentang seorang kapten laut di lepas pantai Newfoundland, yang mengaku pernah bertemu beberapa kali dengan putri duyun pada 1614.
Dia menggambarkan putri duyung itu berenang di pesisir bersama dengan beberapa hewan laut, yang disebutnya sebagai sahabat pengiring.Selanjutnya, Smith pun terpikat oleh sang putri duyung layaknya mengalami cinta pertama.Namun, dia sangat terkejut ketika mengetahui bahwa lawan jenisnya tersebut memiliki bagian ikan dari pinggang ke bawah.
Kisah ini menginspirasi banyak sekali karya seni di masa-masa setelahnya, termasuk lukisan The Collective Invention karya pelukis surealis Rene Magritte, dan dongeng The Litte Mermaid oleh Hans Christian Andersen.Pemain sandiwara hebat P.T. Barnum menampilkan "Putri Duyung Feejee" pada tahun 1840-an di Amerika Serikat (AS), dan kemudian menjadi salah satu atraksi paling populer kala itu.
Namun, di saat bersamaan, banyak tukang tipu mengeluarkan belasan putri duyung palsu untuk memuaskan minat publik terhadap makhluk-makhluk itu. Banyak orang rela membayar 50 sen karena penasaran tentang sosok manusia berekor ikan dan sisir ajaibnya, namun kemudian justru dibuat kecewa karena melihat jasad palsu dengan tambahan atribut aneh yang membuat mual.
Banyak jasad palsu itu terdiri dari penggabungan kepala dan tubuh atas monyet, dengan bagian kaki berupa kantung kulit ikan yang telah dikeringkan dan diisi gumpalan kapas.Beberapa peneliti percaya bahwa penampakan hewan laut seukuran manusia seperti manate dan duyung mungkin telah mengilhami legenda di berbagai tempat di dunia.
Hewan-hewan ini memiliki ekor yang datar, seperti putri duyung dan dua sirip yang menyerupai lengan gemuk. Tentu saja mereka tidak terlihat persis seperti putri duyung yang digambarkan media, tetapi bisa terlihat mirip ketika dilihat dari kejauhan.Identifikasi hewan di dalam air pada dasarnya bermasalah, karena saksi mata secara definitif hanya melihat sebagian kecil dari makhluk itu.
Sekilas kepala, lengan, atau ekor sebelum menyelam di bawah ombak mungkin telah melahirkan beberapa laporan sosok putri duyung. Di era modern, laporan tentang sosok putri duyung sangat jarang terekspos, tetapi masih ada. Salah satunya terjadi pada 2009 lalu, di mana sosok yang miripnya dilaporkan terlihat di lepas pantai Kiryat Yam, Israe.
Beberapa saksi mata menceritakan putri duyung melakukan beberapa trik sebelum kemudian menghilang bersamaan dengan Matahari terbenam. Dewan pariwisata setempat senang dengan penampakan yang menghebohkan itu, dan menawarkan hadiah US$ 1 juta bagi siapapun yang pertama kali berhasil memotret putri duyung.
Sayangnya desas-desus itu menghilang hampir secepat klaim penampakannya, dan tidak ada satupun orang yang pernah mengklaim hadiahnya. Pada 2012, salah satu program spesial Animal Planet, menyiarkan sebuah dokumenter berjudul "Mermaids: The Body Found", yang seketika memperbarui minat publik terhadap putri duyung.
Dokumenter ini menyajikan kisah para ilmuwan yang menemukan bukti-bukti terkait dugaan putri duyung di lautan. Sejatinya program tersebut adalah fiksi, namun disajikan dalam format dokumenter yang tampak realistis.
Acara itu begitu meyakinkan, sehingga Kementerian Kelautan dan Atmosfer Nasional AS menerima cukup banyak pertanyaan setelahnya.Otoritas terkait pun akhirnya mengeluarkan pernyataan yang secara resmi menyangkal keberadaan putri duyung.
No comments:
Post a Comment