Pemimpin Hong Kong Desak Pedemo duduki Kampus Menyerah

Pemimpin Hong Kong Desak Pedemo duduki Kampus Menyerah 

Jakarta,-- Pemimpin Eksekutif Hong Kong, Carrie Lam, mendesak para pengunjk rasa yang telah menduduki universitas di pusat kota untuk menyerah jika bentrokan selama tiga hari terakhir ingin berakhir secara damai.

Hal itu diutarakan Lam setelah bentrokan terbaru antara polisi dan pedemo berlangsung di Universitas Poloteknik Hong Kong (PolyU) sejak akhir pekan kemarin.

Tujuan ini hanya dapat dicapai dengan kerja sama penuh dari para pengunjuk rasa, termasuk tentu saja para perusuh bahwa mereka harus menghentikan kekerasan, menyerahkan senjata, dan keluar dengan damai dan mematuhi intruksi polisi," kata Lam dalam jumpa pers di kantornya, Selasa( 19/11).

Lam mengakui bahwa sedikitnya masih ada 100 orang pedemo yang bersembunyi PolyU karena dikepung polisi. Sedangkan 600 orang demonstran dilaporkan kabur dan ada yang ditangkap aparat.

Ratusan pengunjuk rasa terutama kaum pelajar mengambil alih kampus PolyU sejak akhir pekan kemarin. Para pedemo bahkan membakar gerbang kampus demi menghalau polisi yang ingin masuk dan mengepung mereka.

Tak hanya itu, para pengunjuk rasa juga melemparkan bom melotov, batu bata, hingga menembakkan panah terhadap pasukan aparat keamanan di luar kawasan kampus.

Demonstrasi yang telah berlangsung selama hampir enam bulan terakhir di Hong Kong dipicu oleh penolakan warga terhdap Rancangan Undang-Undang Ekstradisi,

Meski pemerintahan Hong Kong telah resmi membatalkan RUU itu, para pedemo merasa tak puas dan mendeska Lam mundur.

Setelah melumpuhkan transportasi publik hingga bandara, kini demonstrasi di Hong Kong mulai beralih le sekolah-sekolah terutama perguruan tinggi.

Akibat situasi yang klan mencekam, mahasiswa China di kampus-kampus Hong Kong juga dikabarkan telah melarikan diri keluar wilayah semi-otonomi itu dengan alasan keamanan.

Share: