Pada dasarnya Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA) sudah memiliki aturan atau tahapannya sendiri. Salah satunya, saat usia bayi sudah enam bulan dan sudah diberikan makanan pendamping ASI dan tetap harus diberikan ASI hingga berlanjut sampai usia bayi dua tahun. Jika diperhatikan, kata dr Tan, ada banyak efek buruk yang akan dialami oleh bayi ketika tidak diberikan ASI melainkan diberikan minuman berkafein seperti kopi. Berikut di antaranya:
-.Efek stimulan
Kafein yang terkandung di dalam kopi merupakan stimulan. Gangguan tidur akan terjadi, bayi juga tidak tumbuh dengan normal.
-.Efek meningkatkan asam lambung
Sering disadari oleh manusia dewasa, saat mengkonsumsi kopi, maka asam lambung mereka meningkat. Hal ini juga berpengaruh kepada bayi yang masih memiliki organ tubuh yang rentan. Dampaknya terhadap bayi adalah muntah, sakit perut, dan sulit bernafas. Kopi juga berpengaruh terhadap tumbuh kembang bayi tersebut.
Menghambat penyerapan zat besi "Bayangkan, sudah makan sehari-harinya minim zat besi, plus dihambat pula oleh kafein itu nanti," ujar dr Tan. Dampak yang terjadi bukan hanya anemia pada bayi, tapi juga gangguan tumbuh kembang, serta otak yang tidak dapat tumbuh dengan optimal.
-.Efek diuretik
Kopi adalah diuretik yang dapat merangsang untuk berkemih lebih sering. Pada bayi, terlalu sering berkemih akan menyebabkan dehidrasi. "Dehidrasi bukan soal pecah-pecah bibir tapi volume cairan dalam organ tubuh dan yang beredar dalam darah kan anjlok. Ini mempengaruhi sirkulasi, dari jantung hingga ginjal bayi tersebut," katanya. Menghabat penyerapan kalsium Kopi akan menghambat penyerapan kalsium dalam tubuh bayi. Sehingga pertumbuhan tulang, gigi dan pembentukan sel darah bayi akan jadi terganggu
No comments:
Post a Comment