Kenali Bahan Pengawet Alami dan Buatan, Jangan Sampai Salah!

Image result for kayu manisinfo berita -  Ketika membuat makanan, beberapa orang kerap menginginkan makanan bisa dimakan di lain waktu alias tidak langsung habis saat itu juga. Untuk mendapatkan makanan agar bisa tahan lama, maka perlu mengawetkan makanan dengan cara yang tepat dan aman. Maka tak heran, kalau banyak orang yang kerap menambahkan bahan pengawet makanan di dalam makanannya.

Umumnya, pengawet makanan biasa digunakan oleh produsen makanan baik besar maupun kecil. Hal ini dilakukan agar produk olahan yang dibuatnya menjadi tahan lama dan tak mudah busuk. Pasalnya, fungsi penambahan bahan pengawet makanan ini bisa meningkatkan kualitas produk makanan tersebut. Pengawet makanan bisa mencegah pertumbuhan mikroorganisme pembusuk sehingga memperpanjang daya simpan.

Namun, perlu diketahui bahwa tak semua bahan pengawet makan aman digunakan. Bahkan sebagian besar bisa membahayakan kesehatan. Jika salah memilih atau mengonsumsi makanan dengan pengawet yang salah bisa menyebabkan gangguan kesehatan jangka pendek seperti infeksi saluran pernapasan dan diare. Bisa juga mengganggu kesehatan jangka panjang seperti kerusakan jantung dan ginjal.

Oleh karena itu, ada baiknya untuk menggunakan bahan pengawet makanan secara alami. Penggunaan pengawet dari bahan alami bisa mengurangi risiko munculnya masalah kesehatan. Selain garam dan gula, berikut Liputan6.com, Jumat (16/8/2019) telah merangkum dari berbagai sumber beberapa bahan pengawet makanan alami alias aman yang bisa kamu gunakan.

Pengawet makan digolongkan menjadi dua jenis, yaitu pengawet alami dan pengawet sintetis. Pengawet alami bisa diperoleh dari bahan makanan seperti gula dan garam. Sedangkan bahan sintetis merupakan hasil sintesis secara kimia.

Nah, dari kedua jenis pengawet makanan tersebut, pengawet kimia memiliki sifat lebih stabil, pekat, dan lebih sedikit. Kelemahan pengawet kimia ini bisa memberikan efek samping. Penggunaan bahan pengawet dengan bahan kimia bisa menimbulkan beberapa masalah kesehatan.

Contoh pengawet makanan dari bahan kimia seperti natrium benzoate, kalium sulfit, dan nitrit. Berbeda dengan bahan pengawet kimia, pengawet makan alami jauh lebih baik karena dampak buruknya terhadap kesehatan lebih kecil. Berikut ini bahan pengawet makanan alami selain garam dan gula yang bisa kamu gunakan.

-.Cuka
Cuka merupakan produk hasil fermentasi dari bahan acetobacter. Ada berbagai macam jenis cuka yang diperoleh dari bahan fermentasi yang berbeda. Ada cuka yang biasa digunakan untuk memasak biasa disebut dengan cuka masak.

Cuka jenis ini adalah cuka kimiawi dengan rasa asam yang kuat. Biasanya cuka mengandung asam asetat. Tak hanya memberikan rasa asam pada makanan, cuka juga bisa digunakan sebagai bahan pengawet. Produk yang biasanya menggunakan cuka untuk makanan adalah acar, kimchi, jeli, dan minuman.

Penggunaan cuka sebagai bahan pengawet untuk makanan bisa meningkatkan daya simpan, cuka juga bisa mempertahankan warna atau mencegah pencokelatan pada buah dan sayuran. Penambahan cuka ini bisa membuat warna sayur dan buah menjadi tahan lama.

-.Bawang Putih
Bawang putih juga bisa kamu jadikan sebagai bahan pengawet untuk makanan. Pasalnya, bawang putih bersifat antibakteri dan mengandung antioksidan yang sangat baik untuk menjaga makanan agar tetap berkualitas baik dan tidak rusak.

Bawang putih bermanfaat untuk menurunkan pH pada makananan dan mencegah membusuknya makanan karena bakteri atau kuman.

-.Kayu Manis
Kayu manis memiliki sifat bakteridal sehingga mampu menghambat tumbuhnya khamir atau kapang pada makanan. Selain itu juga untuk mencegah pembusukan atau basi pada makanan.

-.Kluwak
Selain sebagai bumbu dan pemberi warna, kluwak juga bisa digunakan sebagai pengawet makanan yang aman. Kluwak biasanya digunakan untuk mengawetkan ikan segar. Untuk menggunakan kluwak sebagai bahan pengawet, kamu bisa mencincang halus kluwak. Kemudian keringkan kluwak lalu masukkan ke dalam perut ikan yang sudah dibersihkan sebelumnya.

Menggunakan kluwak untuk pengawetan membuat ikan bisa bertahan hingga enam hari. Pengawetan dengan kluwak sering dikombinasikan dengan penggaraman dan pendinginan.

-.Daun Gambir
Daun gambir juga bisa dijadikan sebagai alternatif bahan pengawet makanan alami yang aman. Pasalnya, pada daun gambir memiliki kandungan zat katekin. Nah, zat ini mampu menjaga makanan dari pengaruh mikroorganisme perusak dan penyebab basi.

Biasanya, penggunaan daun gambir untuk makanan digunakan pada pembuatan telur asin. Cara menggunakannya adalah dengan merendam telur asin di air sisa penirisan setelah pembuatan gambir.


Selain bahan pengawet berbahan alami, ada juga bahan pengawet berbahan kimia, berikut diantaranya:

-.Asam Sitrat
Bahan pengawet makanan bisa terbuat dari bahan alami maupun kimia. Setelah di atas membahas tentang bahan pengawet makanan alami yang aman untuk tubuh serta kesehatan, selanjutnya kamu juga perlu memahami pengawet makanan dari bahan kimia.

-.Asam Benzoat
Asam benzoat merupakan salah satu bahan pengawet makanan yang cukup sering digunakan. Jenis pengawet ini biasanya digunakan untuk mengawetkan buah-buahan, digunakan pada kecap dalam botol, margarin, saus tomat, dan minuman ringan. Di dalam kandungan asam benzoat memiliki kandungan antibakteri, sehingga makanan yang diberikan bahan ini akan terlindung dari perkembangan bakteri.

-.Asam Sitrat
Asam sitrat merupakan jenis pengawet makanan yang cukup aman untuk dikonsumsi. Jenis pengawet makanan ini biasanya digunakan untuk menambah rasa asam pada makanan dan untuk mencegah perkembangan jamur serta bakteri penyebab penyakit di dalam makanan.

-.Sulfur Dioksida
Selanjutnya adalah sulfur dioksida yang biasa digunakan untuk mengawetkan sari buah, buah kering ataupun sirup. Bahan kimia ini masih aman untuk dikonsumsi dengan syarat penggunaannya masih dibatas cukup atau diberikan sesuai takarannya.

-.Asam Proplonate
Sedangkan asam propionate biasanya digunakan untuk mencegah pertumbuhan jamur dan biasa diberikan pada bahan makanan seperti roti dan kue yang terbuat dari tepung.

-.Sorbetes
Bahan kimia yang satu ini banyak digunakan karena tidak berbau, tidak memiliki rasa, dan tidak menimbulkan efek samping untuk kesehatan. Jenis pengawet makanan ini biasa digunakan untuk mencegah perkembangan jamur dan bakteri di dalam makanan.

-.Boraks
Boraks memiliki sifat adalah antiseptic, sehingga boraks dapat membunuh kuman di dalam makanan. Meski kerap digunakan sebagai pengawet makanan, sebenarnya borak tidak aman jika ditambahkan pada makanan. Pasalnya bisa memberikan efek sangat berbahaya bagi tubuh.
Share:

No comments:

Post a Comment

Link Banner

Popular Posts

Labels

Blog Archive

Recent Posts