Selain itu, gosip tidak hanya mengajarkan Anda siapa subjek dari suatu pembicaraan. Tapi juga mengenai orang yang sedang membicarakan hal tersebut. "Saya dapat mempelajari beberapa hal mengenai sikap, kepercayaam dan cara seseorang berinteraksi dengan orang lain dengan melihat siapa dan apa yang Anda bicarakan dalam gosip. Meskipun saya tidak bergabung dalam gosip, hanya mendengar orang membicarakan gosip juga bisa membuat saya tahu mengenai hal apa yang mereka anggap penting, apakah mereka dapat dipercaya untuk memegang rahasia dan lainnya," kata Mark Leary.
Selain itu, gosip dapat mempererat ikatan sosial. Sebuah studi tahun 2014 dalam jurnal Psychological Science menemukan bahwa gosip meningkatkan kerja sama kelompok dan membuat anggotanya tidak terlalu egois. Studi juga menemukan bahwa gosip dapat mengidentifikasi dan mengucilkan orang yang tidak dapat dipercayai dalam kelompok. Pengucilan seseorang dari kelompok ini dapat membuat seseorang belajar dan meningkatkan perilakunya. Ancaman akan dikeluarkan dari kelompok juga merupakan alasan orang untuk bekerjasama dalam kelompok. Namun, tak dapat dipungkiri bahwa beberapa gosip dapat berdampak buruk. "Beberapa gosip memiliki konsekuensi buruk terhadap target dan beberapa memiliki efek negatif terhadap orang yang bergosip seperti jika target mengetahui atau bila pendengar menyimpulkan bahwa orang yang bergosip merupakan orang yang tidak bisa dipercaya karena memikirkan urusan orang lain," kata Mark Leary.
No comments:
Post a Comment